Selamat datang di blog saya!

Topik yang kita bahas kali ini adalah :

Masker Karbon?

Selamat pagi rekan-rekan...

Hari ini saya tidak ingin memberi pengetahuan masalah lalu lintas, namun lebih ke arah informasi kesehatan.

Apakah rekan-rekan pengendara sepeda motor?

Apakah rekan-rekan sering (bahkan setiap hari) menikmati suasana seperti ini?


Apabila iya... Saya dan rekan-rekan saya juga sama dong... :-D


Dua setengah jam setiap pagi, dan tiga jam lebih di sore hari, berdiri di tengah-tengah arus lalu lintas, kadang-kadang mengatur... kadang-kadang menyeberangkan jalan.. kadang-kadang juga jadi saklar lampu jarak jauh (mengingatkan motor nyalakan lampu).

Pertama kali saya mengatur di Surabaya, baru 30 menit saja kepala saya terasa sangat pusing. Saya mundur, dan menepi ke pinggir jalan. Lalu ada anggota menghampiri sambil senyum, "Ndan.. Kalau 'ngatur di Surabaya harus pakai masker ndan, kalau tidak.. Pasti pusing.." Rupanya dia melihat gelagat saya yang nahan pusing.

Besok saya coba pakai masker, rupanya benar... Berhasil bertahan 60 menit.. Namun setelah itu pusing lagi... Setelah saya cari penyebabnya, rupanya pusing saya akibat menghirup racun yang dibuang oleh knalpot kendaraan. Masker yang biasa dijual di pinggir jalan memang bagus, namun hanya dapat menahan partikel debu dan benda padat lainnya (termasuk nyamuk.. gak enak loh kalau ada nyamuk nyasar masuk ke mulut, bikin keselek.. Batuknya lama hilangnya.. Hehehe..). Gas beracun tidak dapat ditahan oleh masker biasa, hanya dapat menghambat sedikit. Saya sebagai polantas dapat merasakan langsung, karena saya dalam posisi diam dan dihujani jutaan liter gas beracun tersebut.

Rekan-rekan sambil bergerak membawa motor tidak terlalu terasa, namun...........kalau rekan-rekan perhatikan, apabila menghadapi macet setiap pagi, saat sampai di tujuan (kantor/sekolah/kampus) pasti suasana hati kurang nyaman atau tidak fresh, rasanya super sensitif, mudah marah/bad trip (BT)...
Mengapa?
Karena gas toksin/gas racun yang rekan-rekan hirup selama perjalanan mulai memasuki kepala.


Nah! Daripada protes dan nuntut minta pindah jabatan ke pedesaan yang udaranya masih bersih.. Saya mencoba mencari solusi dengan sedikit mengingat-ingat pelajaran kimia waktu SMA, bahwa unsur Karbon memiliki kemampuan untuk menyerap racun atau zat-zat berbahaya di sekitarnya. Setelah ingat, saya coba mencari masker yang mengandung zat karbon aktif di dalamnya. Saya temukan masker tersebut, dan saya beli. Saya coba pakai, dan MANTAAAAAP!!!! Saya mengatur lalu lintas bisa tenang, tidak pernah pusing lagi...


Saya sarankan semua anggota saya untuk membeli masker tersebut. Memang mahal, tapi saya tekankan pentingnya menjaga kesehatan supaya paru-paru mereka tidak jebol saat pensiun nanti. Hasilnya, semua anggota saya sekarang sudah memakai masker yang mengandung karbon aktif. Selain saya sekarang tenang akan kesehatan anggota saya, emosi mereka sekarang jauh lebih tenang menghadapi pelanggar saat melakukan pengaturan pagi dan sore. (Secara tidak sengaja saya menemukan faktor pemicu emosi polantas di jalan selama ini yang dibenci oleh masyarakat.. Keren yah? Hehehehe...) Bagaiman mau senyum? wong kepala polantas rata-rata pusing gara-gara asep kendaraan? :-)


Dari curhat saya sedikit di atas, saya mengajak rekan-rekan pengendara sepeda motor untuk menjaga kesehatan paru-parunya dengan pilihan sebagai berikut:

A. Membeli dan mengunakan mobil
B. Membeli masker yang mengadung karbon aktif
C. Tidak usah bekerja/belajar, tidur saja di rumah :-D

Ayooo... Rekan-rekan pilih yang mana?

Mari jaga kesehatan mulai sekarang.


Saya sudah pakai.. Bagaimana dengan rekan-rekan?

Umpan Balik

- BUKU TAMU / APRESIASI TERHADAP PENULIS
- PERTANYAAN SEPUTAR TEKNIS LALU LINTAS
- KOMENTAR MENGENAI BLOG
- USUL / SARAN / KRITIK

silahkan sampaikan di:
www.facebook.com/penulisblogpelayanmasyarakat

Terima kasih atas waktu anda membaca blog pribadi saya.
Semoga bermanfaat. :-)

Facebooker yang menyukai blog ini

Terima kasih untuk jempol(like)-nya yah rekan-rekan.. Senang bisa berbagi..

Google Friend Followers